11/10/2024
16h13
prospek

Mendorong Konsumsi Prospek Domestik dan Investasi

Konsumsi domestik tetap menjadi pilar strategi pertumbuhan Indonesia di 2024, menyumbang lebih dari 50% PDB negara ini. Faktor pendorong utamanya termasuk kenaikan gaji untuk pegawai negeri sipil dan pengeluaran terkait pemilu yang diharapkan dapat merangsang pengeluaran konsumen sepanjang tahun.

Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk mengimbangi hambatan global, seperti perlambatan ekonomi di mitra dagang utama seperti China dan Amerika Serikat, yang dapat memengaruhi pasar ekspor Indonesia. Investasi adalah elemen penting lainnya dalam mendukung ambisi pertumbuhan Indonesia.

Pemerintah telah mempertahankan iklim investasi yang stabil, melanjutkan proyek infrastruktur seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan inisiatif pembangunan di ibu kota baru, Nusantara. Proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan aktivitas ekonomi tetapi juga menarik investasi asing langsung (FDI), menciptakan peluang di sektor konstruksi, transportasi, dan sektor terkait lainnya.

Bangkitnya Digital Finance: Pengubah Permainan

Salah satu tren utama yang membentuk arah ekonomi Indonesia pada 2024 adalah pertumbuhan pesat Prospek Digital Finance. Sektor perbankan digital diperkirakan akan mengalami peningkatan nilai transaksi sebesar 23,2%, mencerminkan preferensi yang semakin besar terhadap transaksi non-tunai di seluruh negeri.

Dompet digital dan platform perbankan mobile telah menjadi bagian integral dari transaksi sehari-hari, menawarkan kemudahan bagi konsumen dan usaha kecil. Platform seperti GoPay, OVO, dan ShopeePay terus mendominasi, memfasilitasi segala hal mulai dari pembayaran tagihan hingga belanja online dan pengiriman uang.

Reformasi Pajak untuk Stabilitas Fiskal

Saat Indonesia berupaya mempertahankan pertumbuhan ekonominya, meningkatkan basis penerimaan pajak menjadi prioritas. Dalam beberapa tahun terakhir, Kementerian Keuangan telah fokus pada perluasan basis pajak dan peningkatan efisiensi penagihan.

Upaya ini sangat penting dalam mengurangi ketergantungan negara pada sumber pendapatan yang fluktuatif seperti ekspor komoditas, yang dapat terpengaruh oleh fluktuasi harga di pasar global.

Tantangan dari Pergeseran Prospek Ekonomi Global

Meskipun prospek domestik untuk Indonesia positif, negara ini menghadapi tantangan dari tren ekonomi global. Perlambatan pertumbuhan di China, salah satu mitra dagang utama Indonesia, dapat memengaruhi ekspor, terutama di sektor komoditas seperti batu bara dan minyak sawit.

Selain itu, perlambatan Prospek ekonomi global dan kebijakan moneter yang lebih ketat di negara maju dapat menyebabkan penurunan permintaan ekspor Indonesia. Untuk mengatasi risiko ini, Indonesia fokus pada memperkuat ekonominya secara domestik dan mendiversifikasi hubungan dagangnya di dalam kawasan ASEAN.

Strategi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar ekspor, memungkinkan Indonesia untuk lebih tahan terhadap guncangan eksternal.

Digital Finance sebagai Alat untuk Inklusi Keuangan

Salah satu dampak paling signifikan dari ledakan Digital Finance adalah perannya dalam mempromosikan inklusi keuangan. Di negara dengan lebih dari 17.000 pulau, infrastruktur perbankan tradisional sering kali kesulitan menjangkau komunitas-komunitas terpencil. Perbankan digital dan dompet digital telah mengisi kesenjangan ini, menyediakan layanan keuangan yang dapat diakses oleh jutaan orang Indonesia yang sebelumnya tidak memiliki akses ke perbankan.